Audio Bumper

Wednesday, March 17, 2021

Pemeriksaan kontak erat kusta paska RFT

Dasar pemikiran adanya kegiatan pemeriksaan kontak erat paska RFT adalah masa inkubasi kusta yang berkisar 2-5 tahun. Sehingga kontak erat pasien kusta yang ditemukan sekarang, perlu diperiksa 2-5 tahun mendatang. Tahun 2021 ini kita harus mengunjungi kontak erat pasien kusta yang ditemukan 3-6 tahun yang lalu, yakni 2015-2018. Di Kabupaten Tegal, pemeriksaan kontak erat kusta paska RFT ini difokuskan pada kontak erat pasien MB saja. Berdasarkan data yang ada, pasien kusta tipe MB temuan tahun 2015-2018 ada sejumlah 731 penderita. Jika asumsi rata-rata tiap penderita ada 20 kontak erat, maka ada sekitar 14.620 kontak erat yang harus diperiksa. Meliputi anggota keluarga, kontak tetangga, kontak sepermainan, sepekerjaan, dan kontak sosial lainnya yang sekiranya dulu sering bertemu dengan penderita sebelum diobati. Paling tidak 20 jam per minggu minimal selama 3 bulan berturut-turut.





Kegiatan ini sudah melekat ke program penanggulangan kusta dan rutin dilaksanakan. Jika pemeriksaan kontak erat ini rutin dilaksanakan, maka akan sangat berperan dalam menemukan lebih dini pasien baru, melindungi kontak erat dari penyakit kusta sebagai komunitas yang paling rawan tertular. Dengan penemuan sumber penular lebih dini akan dapat mengurangi juga penemuan kasus kusta pada anak. Pada akhirnya akan mengurangi prevalensi kusta di daerah tersebut. 

Jika pemeriksaan kontak erat ini rutin dan intensif dilakukan, sebenarnya kegiatan lain seperti pemeriksaan kusta pada anak sekolah, Rapid Village Survey (RVS) dan Intensive Case Finding (ICF) tak perlu dilakukan. RVS dan ICF adalah sebuah kegiatan khusus yang menyasar sebuah kluster atau komunitas tertentu yang dicurigai banyak kasus tersembunyi (Hidden Case). Kenyataannya, kasus yang tersembunyi itu merupakan kontak erat pasien paska RFT juga. 

Kegiatan lain seperti itu dilakukan karena merupakan implikasi dari tidak intensifnya pemeriksaan kontak erat. Sehingga dengan asumsi sudah terlanjur menyebarnya kusta pada komunitas tertentu, perlu ada langkah radikal, cepat dan terfokus secara khusus untuk menemukan kasus yang tersembunyi itu.

Pada tahun 2020 kemarin, pemeriksaan kontak erat kusta paska RFT menyasar pada 727 pasien MB temuan tahun 2014-2017. Asumsinya ada sekitar 14.540 kontak erat pasien yang harus dikunjungi dan diperiksa. Namun cakupan kegiatan tersebut hanya sekitar 6.462 kontak erat yang terkunjungi, atau sekitar 44.4 % saja. Dari kegiatan itu kemarin ditemukan 10 pasien kusta baru (0.15%). Hal ini terkait kendala pandemi Covid-19, yakni area zonasi yang membatasi mobilitas sosial, 

Idealnya, pemeriksaan kontak erat dilakukan minimal oleh 2 petugas kesehatan. Yakni petugas laki-laki dan perempuan. Pasien dapat diperiksa oleh petugas sesuai dengan jenis kelaminnya, sehingga pemeriksaan benar-benar bisa dilaksanakan dengan intensif sesuai standar pemeriksaan fisik kusta, yakni dengan pemeriksaan inspeksi dan palpasi. Pemeriksaan juga seringkali butuh waktu lebih dari 1 hari. Petugas bisa saja tidak menjumpai keseluruhan sasaran pada waktu tertentu karena agenda kesibukan masing-masing kontak erat. Hal ini ditindaklanjuti dengan perjanjian waktu dan tempat yang telah disepakati bersama di lain hari.

Ke depannya, kegiatan ini diharapkan akan dapat menemukan pasien kusta yang tersembunyi. Jika komunitas yang paling rawan tertular ini sudah dapat dideteksi lebih dini, maka penurunan angka kesakitan kusta akan terjadi secara bermakna.  

No comments:

Post a Comment