Audio Bumper

Monday, January 18, 2010

DSO & TIM INVESTIGASI

DSO dan Team investigasi Dinkes Provinsi Jawa Tengah sangat cepat merespon dan koordinasi dengan Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk Penyelidikan Epidemiologi dan Pengambilan Specimen jika terdapat kasus Suspect Ai di wilayahnya. Tak lupa mereka mengenakan Alat Pelindung Diri untuk melakukan kontak dengan penderita.

Wednesday, January 6, 2010

Kasus AFP terakhir di tahun 2009

Surveilans Kab. Tegal mendapat laporan dari masyarakat yang melapor ke petugas Puskesmas Jatibogor tentang adanya kasus ini. SM, perempuan, 11 tahun


AFP: Lumpuh Layuh Akut usia kurang dari 15 tahun
Lumpuh = penurunan kekuatan motorik otot, meskipun tidak sampe skala nol
Layuh (tidak kaku) = Lumpuh ada dua, ada lumpuh yg layuh ada yg kaku
Akut= Proses terjadinya kelumpuhan tidak lebih dari 14 hari (dari awal tanda lumpuh sampe kelumpuhannya)

Diagnosa penyakit yang dapat mempunyai gejala AFP:
1. Sindrom Gullain Barre (SGB)
2. Myelitis transversa
3. Poliomyelitis
4. Polyneurophaty
5. Myelopathy
6. Dermatomyositis
7. Hipokalemia
8. Erb's Paralysis
9. Food drop paralysis
10. Stroke pada anak
11. Todd's paralysis
12. Duchene Muscular Atrophy
13. Periodic Paralysis Hipokalemi
14. Spinal Muscular Atrophy
15. Efek samping sitostatika mis Vincristin
16. Encepalitis
17. Encefalopati
18. Meningitis
19. Miastenia gravis umum
20. Metabolic myopathies
21. Herediter Motor and sensory Neuropathy

Diagnosa penyakit selain diatas bisa saja mempunyai gejala AFP, dokter diwajibkan menuliskan diagnosa pasti atau diagnosa dugaan saat Penyelidikan Epidemiologi AFP, bukan menuliskan gejala.

Monday, January 4, 2010

CBMS ( Case Based Measless Surveilans)

Program CBMS ini baru akan dilaksanakan di Provinsi Jawa Tengah mulai tahun 2010. Setelah AFP, kini saatnya kita perhatian dengan kasus Campak.
Kasus Campak klinis adalah jika ada gejala demam, rash ditambah salah satu gejala tambahan batuk, pilek, konjungtivitis.
KLB Campak adalah jika terdapat 5 kasus mengelompok yangterjadi dalam periode 3 minggu ( 21 hari)









CBMS akan memperketat screening kasus campak klinis dan memastikan dengan pemeriksaan laboratorium dimana sampel darah akan diambil sebanyak 20 % dari seluruh kasus yang ada di Kab. Tegal.