Audio Bumper

Sunday, September 24, 2017

TEGAL SIAP ELIMINASI KUSTA

Jepara - Kaji banding ke RSUD Kelet Unit Rehabilitasi Kusta Donorojo Jepara, 42 pegiat Kusta Kab. Tegal menguatkan tekad siap untuk eliminasi Kusta. Kaji banding yang berlangsung 21-22 September 2017 itu menambah semangat untuk mencapai target eliminasi kusta yaitu prevalensi kurang dari 10/100.000 penduduk. Tegal menduduki prevalensi kasus kusta nomor 2 di Provinsi Jawa Tengah. (Data Dinkes Prov. Jateng 2016).

Programmer Kusta Puskesmas yang semuanya adalah perawat menggunakan seragam PPNI menyimak dengan antusias pertemuan itu, dilanjutkan dengan Tour RS Donorojo mulai dari bangsal rawat inap, ruang pembuatan kaki palsu sampai dengan ruang fisioterapi. 



"Kami akan mencari inovasi- inovasi untuk bisa mewujudkan eliminasi kusta ini" papar Kiswandi, Kabid P2P dalam sambutan kaji banding itu. Dia menambahkan "untuk bisa eliminasi kita tingkatkan dulu penemuan kasus kusta yang mungkin selama ini tidak terdeteksi, lalu kita obati tanpa putus obat, setelah itu baru jumlah kasus kita akan menurun"

Joko Winarno, Kepala Seksi Perawatan Khusus mencontohkan RS Donorojo yang melakukan inovasi pelayanan publik untuk meningkatkan pelayanan penyakit kusta seperti program "TALI KOTANG" (Taking and Delivery Keep On Conectting Care and Networking) dan PELUK MY DARLING (Perawatan Luka Kusta Menyeluruh Dengan Garden Healing).

Joko menjelaskan program TALI KOTANG adalah sistem 'jemput bola' penjemputan, pengantaran, jejaring rujukan dan transfer knowledge. Jadi jika ada rujukan kasus kusta ke RS Donorojo kami siap jemput pasiennya dari daerah, dan siap antar pulang jika sudah selesai masa perawatan. Keluarga pasien yang mendampingi pun kami siap memberi konsumsi selama masa perawatan yang memang bisa juga sampai berbulan-bulan.

Program PELUK MY DARLING adalah program perawatan pasien dengan luka kusta yang dilakukan bukan di ruangan bangsal melainkan di taman-taman perawatan dengan maksud mencari suasana rilex dengan berkumpul, bersosialisasi antar penderita dengan Holistic Care dengan pendekatan bio, psicho, sosio, spiritual. "Ini masuk 40 besar Inovasi Pelayanan Publik se Indonesia dari Menteri PAN Reformasi dan Birokrasi 2017" imbuh Joko.

"Sebuah program akan sukses jika kita inovatif" tandasnya.


Download materi presentase kaji banding: http://bit.ly/2htpEw2























 














No comments:

Post a Comment