Audio Bumper

Wednesday, June 22, 2022

Warga Dua RT di Lumingser Minum Obat Pencegahan Kusta

Kegiatan kemoprofilaksis kusta di kabupaten Tegal telah  dimulai sejak tahun 2020. Kegiatan pemberian obat untuk mencegah penyakit kusta ini merupakan yang pertama di Jawa Tengah. Pada tahun 2020, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan metode pendekatan kontak. Yaitu dengan memberi obat Rifampisin sesuai dosis pada seluruh kontak erat penderita kusta yang ditemukan sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2020. Kegiatan ini masih berjalan hingga saat ini, dengan sasaran kontak erat penderita kusta baru yang ditemukan di seluruh wilayah kabupaten Tegal.


Khusus pada tahun 2022 ini, terdapat kegiatan kemoprofilaksis khusus dengan metode mini blanket yang diberikan pada warga desa Lumingser Rt 12 dan 14. Metode mini blanket adalah pendekatan gabungan antara metode kontak erat dan blanket. Blanket adalah pendekatan kemoprofilaksis kusta dengan sasaran seluruh penduduk di suatu daerah. Biasanya dilakukan pada suatu desa/daerah yang terisolir, terpencil dengan akses terbatas dan pelayanan kusta yang kurang memadai. 

Metode mini blanket dilaksanakan pada suatu area tertentu yang skalanya lebih kecil, seperti area rukun tetangga/rukun warga/pedukuhan, dengan asumsi seluruh warga di area tersebut telah menjadi kontak erat penderita kusta. 

Terpilihnya desa Lumingser menjadi sasaran kegiatan ini adalah karena angka penemuan kasus kusta baru/CDR (Case Detection Rate) tertinggi di kabupaten Tegal. Selama 5 tahun terakhir, CDR kusta desa Lumingser sebanyak 186 penderita per 100.000 penduduk. Lumingser memiliki 44 kasus baru kusta dalam 5 tahun terakhir di antara 4.720 penduduknya. Jika dilihat dalam skala lebih kecil, RT 12/RW 2 dan RT 14/RW 2 lah yang memiliki penderita terbanyak, masing-masing 6 penderita dalam 5 tahun terakhir.

Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Mei 2022 tersebut telah berhasil memberikan obat pada 428 penduduk dari total sasaran 517 penduduk kedua RT itu. Artinya cakupannya telah mencapai 82%, dari yang ditargetkan minimal 80%. 

Mengacu hasil riset pelaksanaan kemoprofilaksis sebelumnya di daerah lain, kegiatan ini dapat memberikan perlindungan hingga 63% terhadap penyakit kusta. Dan untuk mengevaluasi efektivitas pemberian kemoprofilaksis tersebut, perlu dilakukan pengamatan beberapa tahun ke depan. Jumlah warga yang telah diberikan obat kemoprofilaksis namun tetap tertular kusta harus kurang dari 5%. Semoga desa Lumingser dapat mewujudkannya. (bjm/epid)

No comments:

Post a Comment