Audio Bumper

Tuesday, February 6, 2018

Pelaporan Monitoring Kusta yg baik

 


Salah data, fatal

Kesalahan data akan mengakibatkan kesalahan pengambilan kebijakan karna data tersebut adalah sumber bagi pengambil keputusan. Sistem Pengamatan Penyakit perlu dilakukan secara cermat dan terus menerus . 


Di era percepatan komunikasi dan informasi seperti sekarang ini penggunaan media komunikasi seperti phone cell Android dengan aplikasi WhatsApp (WA) sangat aplikatif dan membantu dalam pelaporan pengamatan penyakit.

Termasuk Kusta, penyakit yang membutuhkan pemantauan secara kontinyu ini perlu diketahui kapan dia ditemukan, keteraturan minum obat, tanda-tanda reaksi, dan kapan dia dinyatakan Release From Treatment (selesai pengobatan). Pemantauan tersebut tertuang dalam Laporan Monitoring pasien yang dilaporkan per Tri Wulan (TW).

Berikut ini beberapa tips untuk memperlancar laporan TW Kusta dengan cepat dan tepat:

1. Pelajari Tata cara mengisi Laporan TW Kusta
     Ketahui dahulu kolom apa yang harus diisi dan bagaimana cara mengisi, termasuk kode atau               lambang tertentu seperti kode desa, kode Meninggal, kode ganti type, kode pindah, Lambang               reaksi, lambang reaksi berat berulang ENL. Untuk petunjuk bagaimana cara mengisi laporan TW       ada disini: http://surveilans.blogspot.co.id/2017/08/petunjuk-pengisian-buku-register.html

2.  Lengkapi data segera setelah pelayanan
     Semua yang terlapor dalam laporan TW Kusta adalah semua pasien kusta baik yang ditemukan           baik baru maupun lama. Catat dengan lengkap tiada yang terlewati seperti kode desa, register             pasien (urutan ditemukan di tahun tersebut), sampai dengan tingkat cacat saat awal ditemukan.           Cek kembali semua laporan yang telah ditulis, dan lebih baik menulis laporan buku monitoring           tersebut segera setelah menemukan pasien, melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan.       Ketertiban mengisi laporan ini segera setelah memberikan pelayanan kusta akan sangat                        menunjang kelengkapan laporan.

3. Gunakan teknologi dengan baik
     Untuk menunjang ketepatan laporan, maka dibutuhkan kecepatan dalam laporan. Dalam hal ini           membutuhkan keterampilan dalam melaporkan dengan media seperti WA dari HP Android.                 Laporan yang butuh dikirim cepat bisa melalui foto. Foto harus dilakukan dengan pencahayaan           yang terang, dan posisi kamera yang stabil sehingga bisa terbaca dengan baik. Atau jika berupa           file komputer anda bisa mengirimkannya melalui email, atau file terlampir di WA

4. Cek kelengkapan yang terkirim
     Cek sekali lagi dalam pengiriman melalui Handphone apakah benar semua lembar yang perlu             dilaporkan sudah terkirim, jangan sampai ada lembar yang tertinggal karna ini bisa berakibat data       tidak lengkap bahkan laporan pasien RFT yang tidak terkirim akan mengakibatkan angka                     prevalensi tetap tinggi padahal si pasien sudah RFT. Laporan yag harus dikirimkan adalah semua         pasien kusta yang ditemukan di TW tersebut, semua pasien yang sedang berobat di TW tersebut,         serta semua pasien lama yang berakhir pengobatan di TW tersebut. 
    
5. Susulkan hardcopi (berkas fisik) 
     Laporan resmi berkas fisik dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan tetap dilaporkan segera sebagai           bukti otentik laporan.

No comments:

Post a Comment