Slawi- Masyarakat sebenarnya tidak
perlu khawatir akan tertular virus HIV saat memandikan jenazah ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) Penularan
virus HIV hanya bisa melalui darah, sperma dan cairan vagina, sehingga orang
yang menyentuh jenazah ODHA selama proses perawatan jenazah tidak perlu takut
tertular HIV.
Demikian disampaikan Umi Azizah Wakil Bupati Tegal dalam sambutan acara Pertemuan Sosialisasi Tata Cara Pemulasaran Jenazah ODHA atau Penyakit Menular, Slawi (16/2). Diikuti 100 peserta dari Tarub, Dukuhwaru, Pangkah, Slawi acara itu menghadirkan Wakil Bupati Tegal, Asisten II, Kabag Kesra, Camat Pangkah, dan Dinas Kesehatan.
Umi menambahkan adanya stigma
dan diskriminasi masyarakat terhadap ODHA, berdampak pula ketika ODHA meninggal
dunia, sehingga tidak mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya. "Bahkan masih
banyak masyarakat yang tidak berani memandikan jenazah ODHA" imbuhnya.
Dari hasil
penelitian, bahwa jenazah ODHA aman untuk dimandikan dan virusnya turut mati
setelah 4 (empat) jam dari waktu meninggalnya.
Media hidup HIV dalam tubuh manusia hanya berada
pada darah, cairan sperma, cairan vagina dan Air Susu Ibu (ASI), sehingga cara
penularannya pun melalui berbagai perilaku yang memindahkan keempat cairan
tersebut dari tubuh pengidap HIV kepada individu baru. Perilaku yang dapat
menularkan HIV diantaranya penggunaan alat suntik tidak steril/secara
bergantian (sering terjadi pada pengguna narkoba suntik), hubungan seksual
serta proses kelahiran dan menyusui bayi pada ibu yang positif HIV. Dari
berbagai perilaku beresiko penularan tersebut kita bisa mengetahui siapa saja
yang memiliki kerawanan tinggi tertular HIV. "Namun pada prinsipnya kita semua memiliki
resiko tertular HIV terutama para dokter, bidan atau petugas medis lainnya yang
melayani banyak orang tanpa tahu status kesehatannya" papar Umi.
Data dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Tegal HIV/AIDS sampai Desember 2016 berjumlah 553 terdiri dari 324 kasus HIV dan 229 kasus AIDS serta meninggal 91 Orang. Untuk tahun 2016 saja HIV/AIDS berjumlah 146. Penderitanya bukan
hanya mereka yang secara tindakannya
salah, namun mayoritas justru diderita
oleh ibu rumah tangga dan anak-anak yang tertular oleh suami/ayah yang
terinfeksi HIV.
No comments:
Post a Comment