Salah data, fatal
Kesalahan data akan mengakibatkan kesalahan pengambilan kebijakan karna data tersebut adalah sumber bagi pengambil keputusan. Sistem Pengamatan Penyakit perlu dilakukan secara cermat dan terus menerus .
Di era percepatan komunikasi dan informasi seperti sekarang ini penggunaan media komunikasi seperti phone cell Android dengan aplikasi WhatsApp (WA) sangat aplikatif dan membantu dalam pelaporan pengamatan penyakit.
Termasuk Kusta, penyakit yang membutuhkan pemantauan secara kontinyu ini perlu diketahui kapan dia ditemukan, keteraturan minum obat, tanda-tanda reaksi, dan kapan dia dinyatakan Release From Treatment (selesai pengobatan). Pemantauan tersebut tertuang dalam Laporan Monitoring pasien yang dilaporkan per Tri Wulan (TW).
Berikut ini beberapa tips untuk memperlancar laporan TW Kusta dengan cepat dan tepat:
1. Pelajari Tata cara mengisi Laporan TW Kusta
Ketahui dahulu kolom apa yang harus diisi dan bagaimana cara mengisi, termasuk kode atau lambang tertentu seperti kode desa, kode Meninggal, kode ganti type, kode pindah, Lambang reaksi, lambang reaksi berat berulang ENL. Untuk petunjuk bagaimana cara mengisi laporan TW ada disini: http://surveilans.blogspot.co.id/2017/08/petunjuk-pengisian-buku-register.html
Ketahui dahulu kolom apa yang harus diisi dan bagaimana cara mengisi, termasuk kode atau lambang tertentu seperti kode desa, kode Meninggal, kode ganti type, kode pindah, Lambang reaksi, lambang reaksi berat berulang ENL. Untuk petunjuk bagaimana cara mengisi laporan TW ada disini: http://surveilans.blogspot.co.id/2017/08/petunjuk-pengisian-buku-register.html
2. Lengkapi data segera setelah pelayanan
Semua yang terlapor dalam laporan TW Kusta adalah semua pasien kusta baik yang ditemukan baik baru maupun lama. Catat dengan lengkap tiada yang terlewati seperti kode desa, register pasien (urutan ditemukan di tahun tersebut), sampai dengan tingkat cacat saat awal ditemukan. Cek kembali semua laporan yang telah ditulis, dan lebih baik menulis laporan buku monitoring tersebut segera setelah menemukan pasien, melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan. Ketertiban mengisi laporan ini segera setelah memberikan pelayanan kusta akan sangat menunjang kelengkapan laporan.
3. Gunakan teknologi dengan baik
Untuk menunjang ketepatan laporan, maka dibutuhkan kecepatan dalam laporan. Dalam hal ini membutuhkan keterampilan dalam melaporkan dengan media seperti WA dari HP Android. Laporan yang butuh dikirim cepat bisa melalui foto. Foto harus dilakukan dengan pencahayaan yang terang, dan posisi kamera yang stabil sehingga bisa terbaca dengan baik. Atau jika berupa file komputer anda bisa mengirimkannya melalui email, atau file terlampir di WA
4. Cek kelengkapan yang terkirim
Cek sekali lagi dalam pengiriman melalui Handphone apakah benar semua lembar yang perlu dilaporkan sudah terkirim, jangan sampai ada lembar yang tertinggal karna ini bisa berakibat data tidak lengkap bahkan laporan pasien RFT yang tidak terkirim akan mengakibatkan angka prevalensi tetap tinggi padahal si pasien sudah RFT. Laporan yag harus dikirimkan adalah semua pasien kusta yang ditemukan di TW tersebut, semua pasien yang sedang berobat di TW tersebut, serta semua pasien lama yang berakhir pengobatan di TW tersebut.
5. Susulkan hardcopi (berkas fisik)
Laporan resmi berkas fisik dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan tetap dilaporkan segera sebagai bukti otentik laporan.
No comments:
Post a Comment