Dalam matematika kita mengenal istilah konstanta. Kontanta juga dipakai dalam epidemiologi, ilmu mengenai penyebab dan penyebaran penyakit di masyarakat. Sebagai contoh saat kita menghitung Case Detection Rate (CDR) kasus kusta atau angka penemuan kasus baru.
Target CDR adalah 1,56 per 10.000
penduduk.
Lihat, dalam dalam target di atas,
konstanta yang digunakan adalah memakai angka 10.000 (penduduk).
Capaian CDR suatu wilayah
= Jumlah kusta baru x
Konstanta
Jumlah Penduduk
Konstanta untuk menghitung CDR bisa
memakai 10.000 atau 100.000 , mana yang benar? semuanya benar.
Dalam matematika, konstanta atau tetapan adalah
suatu nilai tetap; berlawanan dengan variabel yang
berubah-ubah. Konstanta digunakan dalam berbagai disiplin ilmu
sains. Beberapa konstanta diberi nama menurut nama penemunya.
Contoh konstanta:
·
c (kecepatan cahaya) = 299.792.458 meter per detik.
·
h (konstanta Planck) = 6.626 x 10-34 Joule detik.
·
G (konstanta gravitasi) = 6.6742 x 10-11 m3 s-2 kg-1
·
Konstanta Hubble = 70 (km/s)/Mpc.
·
π (pi), konstanta rasio lingkaran
terhadap diameternya, nilainya mendekati 3,141592653589793238462643...
·
e, nilainya mendekati
2,718281828459045235360287...
·
φ (rasio emas), nilainya mendekati 1,618033988749894848204586,
atau dalam aljabar .
x
Namun kadang yang membuat tenaga
epidemiolog bingung adalah kenapa Konstanta dalam epidemiologi tidak tetap?
seperti halnya dalam menghitung CDR kusta tersebut diatas dikatakan boleh
menggunakan 10.000 atau 100.000 ? Semuanya boleh dipakai tergantung bagaimana
kita menyebutnya. Lebih jelasnya kita gambarkan dalam contoh perhitungan sbb:
Misal, Puskesmas Dukuhwaru mempunyai
jumlah penduduk 59.884 jiwa, dan Kab Tegal mempunyai penduduk sejumlah
1.429.386 jiwa. Jika ditanya berapa target CDR Puskesmas Dukuhwaru?
jawaban adalah:
Target CDR umum adalah 1,56 per
10.000 penduduk, maka target CDR Kusta Pusk Dukuhwaru adalah:
1,56 x 59.884 = 9,3 pasien, dibulatkan
menjadi 9 pasien
10.000
dan target CDR Kusta Kab Tegal
adalah:
1,56 x 1.429.386 = 223 pasien
10.000
Artinya Puskesmas Dukuhwaru harus
menemukan 9 pasien dalam setahun. Kabupaten Tegal harus menemukan pasien kusta
baru sejumlah 223 pasien.
Lalu, bolehkah menggunakan Konstanta
100.000 untuk perhitungan ini? Boleh! asal angka target menyesuaikan, artinya:
1,56 per 10.000 itu sama dengan 15,6
per 100.000
Jika diaplikasikan untuk menghitung,
maka hasilnya akan sama. Berikut contoh target CDR Puskesmas Dukuhwaru
menggunakan konstanta 100.000:
15,6 x 59.884 = 9,3 pasien (dibulatkan
menjadi 9 pasien)
100.000
Untuk target CDR Kab.Tegal sbb:
15,6 x 1.429.386 = 223 pasien
100.000
Jadi jika Pusk Dukuhwaru mendapatkan
9 pasien dalam setahun itu maka disebut Pusk Dukuhwaru mencapai angka
targetnya yaitu angka absolut 9, serta mencapai angka CDR yaitu 1,56 per 10.000
penduduk, boleh saja mengatakan Pusk Dukuhwaru mencapai angka CDR yaitu 15,6
per 100.000 penduduk. Namun Konstanta yang lazim digunakan dalam kusta adalah
memakai 10.000 penduduk karna wilayah Puskesmas itu penduduknya tidak sampai
lebih dari 100.000.
Lalu Bagaimana menghitung capaian
CDR kita? seandainya Puskesmas Dukuhwaru hanya mendapatkan 7 pasien, berapakah
capaian CDRnya? jawabanya adalah sebagai berikut:
Jika capaian kasus 7 orang,
maka jumlah penemuan kasus x 10.000
(konstanta)
jumlah penduduk
= 7
x 10.000 = 1,17
(per 10.000 penduduk)
59.884
bisa disebut, Puskesmas Dukuhwaru
hanya menemukan 1,17 pasien per 10.000 penduduk.
Boleh kita menggunakan konstanta
100.000 ? untuk menghitung diatas? Boleh! dengan perhitungan seperti berikut
ini:
=
7 x 100.000
= 11,7 (per 100.000 penduduk)
59.884
boleh disebut, Puskesmas Dukuhwaru
hanya menemukan 11,7 pasien kusta baru per 100.000 penduduk.
Jadi, perhitungan menggunakan
konstanta akan menghasilkan bagaimana cara kita menyebut hasilnya "per
sekian penduduk", tergantung penyebutnya. Lain halnya dengan angka
prosentasi yang biasa kita hitung dengan cara demikian :
Capaian x 100%
Target
7
x 100 % = 77,8 persen
9
Sekian,semoga bisa membantu
menjelaskan apa itu konstanta. Terimakasih.
No comments:
Post a Comment