Audio Bumper

Tuesday, November 21, 2017

PSC ISI MATERI GADAR PRAMUKA SBH PANGKAH

Bantuan Hidup Dasar, skill ini harus dimiliki Pramuka SBH bahkan setiap orang perlu mengetahuinya. Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah keterampilan yang diberikan kepada seseorang yang terancam nyawanya, dan bisa diberikan oleh siapa saja tidak harus seorang praktisi kesehatan.


 


Pramuka Saka Bakti Husada sebagai pegiat bidang kesehatan harus mampu memberikan BHD. Itu alasan penting mengapa tim PSC (Public Savety Centre) dihadirkan langsung dalam rangkaian acara Pelantikan SBH Pangkalan Puskesmas Pangkah, Sabtu (18/11) di Aula Puskesmas Pangkah.

"BHD adalah bagian dari ilmu SKK Kegawatdaruratan yang masuk dalam krida Bina Penanggulangan Penyakit SBH" jelas dr. Evi Murichah, Kepala Puskesmas Pangkah. BHD ini adalah suatu rangkaian cara memberikan pertolongan pertama secara sistematis.

"Pramuka SBH harus bisa melakukan pertolongan BHD minimal dengan ABC" papar Aminah, koordinator PSC. A (airway) untuk mengetahui ada tidakah yang menyumbat jalan nafas harus mengenali ciri-ciri pernafasan tdk normal sprti gurgling ( karena adanya cairan), snoring (karena lidah jatuh ke belakang), stridor (karena adanya luka akibat gas beracun), lalu ada B (breathing) untuk mengetahui apakah pasien masih bernafas? normal atau tidak frekuensinya? dengan cara look,listen, feel, dan terakhir C (circulation) untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda syok pada korban seperti perdarahan. Beberapa tindakan bisa diambil dalam memberikan pertolongan pada 3 hal tersebut sebagai pertolongan pertama pada kegawatdaruratan.

"Kami juga sosialisasikan nomor gawat darurat medis 119 dan nomor lokal 08112626119" tandas Aminah.

Tuesday, November 14, 2017

tata laksana reaksi kusta

Tata laksana reaksi kusta type I/II, Ringan/ berat. Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Jawa Tengah.
Sumber Modul pelatihan Kusta Kemenkes, Oktober Makassar. Dosis obat prednison reaksi




 
 


 


 


Monday, November 13, 2017

RUMAH TUA ROBOH, PSC SIGAP!

Jalan Raya Talang macet sepanjang 2km setelah hujan besar disertai angin pada Kamis (9/11) pukul 16.00 wib yang merobohkan bangunan rumah tua di Rt 11 Rw 2. Kerumunan warga berpusat di depan Alfamart Desa Talang dimana tergeletak jenasah dan korban luka yang diamankan warga, kemacetan terjadi sampai dengan memanjang 2 km.








 




Nizar, warga setempat menelpon call center PSC (public savety center) Dinas Kesehatan Kab. Tegal pada pukul 16.17 WIB dan langsung ditindaklanjuti dengan koordinasi dengan Puskesmas Talang, BPBD dan PMI. Tim PSC pun bergerak turun ke lapangan.

Informasi ini menyebar luas dengan cepat melalui jaringan media sosial komunikasi lintas sektoral termasuk ke Gerakan Pramuka Peduli sehingga Ubaloka (unit bantuan pertolongan pramuka) pun segera menuju ke Lokasi bencana. 

Dalam waktu singkat polisi sudah memberi batas garis polisi, dan berbagai pihak yang berkepentingan dalam penanggulangan bencana sudah berkumpul di lokasi.

Koordinasi, rujukan korban ke Rumah Sakit, pencarian korban, pengamanan lalu lintas langsung dilakukan oleh berbagai pihak terkait sesuai dengan tupoksinya. Ambulan Puskesmas Talang sejumlah 2 unit sudah siap di lokasi terdekat dengan bencana, demikian pula ambulan PSC Dinas Kesehatan.

Dengan sigap Kadinkes Kab. Tegal, dr. Hendadi Setiaji, M.Kes membuat group jejaring WA yang terdiri dari lintas Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan, beliau sendiri yang mempimpin koordinasi. 

Komunikasi pun bergulir seiring dengan perkembangan penanggulangan bencana rumah roboh itu. Detik demi detik proses dilaporkan sehingga alur laporan informasi yang dapat dipercaya untuk mengambil keputusan berjalan dengan baik dari lapangan sampai dengan Bupati.

Kapolres yang berada di lokasi segera ambil keputusan untuk mendatangkan alat berat karena tidak mungkin pencarian korban menggunakan tenaga manual dikarenakan reruntuhan bangunan tersebut besar dan berat. Jalan Raya Talang di blokir sementara selama evakuasi dan pencarian korban. Proses lalu lalang mobil ambulan Puskesmas Talang diamankan dalam upaya rujukan korban ke RSI PKU Muhammadiyyah, RS DKT dan RS Kardinah. Hingga sore itu baru terdata 5 korban luka dan 3 meninggal dunia.

Sampai dengan pukul 19.00 WIB alat berat datang dari arah selatan, polisi dibantu Ubaloka dan masyarakat mengamankan jalan untuk memperlancar pencarian menggunakan alat milik PT. WASKITA itu. 30 menit pencarian dengan alat berat menemukan titik terang, 1 korban meninggal lagi ditemukan.

Pukul 21.00 wib pencarian dinyatakan selesai dan jalan raya mulai dibuka kembali. Dengan demikian diketahui pasti korban bangunan rumah tua roboh ini sebanyak 5 orang luka dan 4 orang meninggal dunia.

Kejadian ini membuat Bupati Tegal, Enthus Susmono berinisiatif menggelar tahlilan keesokan harinya dengan mengundang lintas sektoral Kecamatan, Organisasi masyarakat, Forkompincam, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan di pendopo Kantor Kecamatan Talang.

Dalam acara tahlil bersama itu Slamet, Kepala Desa Talang menerangkan hal ikhwal status kepemilikan rumah tua tersebut. "Itu rumah sudah tidak pernah diurus oleh pemiliknya, pemiliknya tinggal di Kudus" paparnya. 

Koordinator PSC, Aminah, berkesempatan mensosialisasikan PSC sebagai call center yang siap dihubungi 24 jam nonstop untuk kegawatdaruratan medis termasuk kejadian bencana seperti yang baru terjadi kemarin.

“Kami siapkan ambulan gratis untuk kegawat daruratan medis” paparnya. PSC terdiri dari petugas bidan, perawat, bidan yang terlatih dalam penanggulangan bencana, alur komunikasi langsung dengan masyarakat dan jejaring koordinasi.

Dengan menghubungi nomor 119 maka semua masyarakat se Indonesia bisa terhubung langsung ke Pusat PSC di Jakarta dan akan dihubungkan dengan tim PSC setempat atau bisa melalui kontak lokal yaitu nomor 08112626119 untuk telepon, SMS/ WA. 

Foto bangunan rumah tua sebelum bencana: