Jalan Raya Talang macet sepanjang 2km setelah hujan besar disertai angin pada Kamis (9/11) pukul 16.00 wib yang merobohkan bangunan rumah tua
di Rt 11 Rw 2. Kerumunan warga berpusat di depan Alfamart Desa Talang dimana
tergeletak jenasah dan korban luka yang diamankan warga, kemacetan terjadi
sampai dengan memanjang 2 km.
Nizar, warga setempat menelpon call center PSC
(public savety center) Dinas Kesehatan Kab. Tegal pada pukul 16.17 WIB dan langsung ditindaklanjuti
dengan koordinasi dengan Puskesmas Talang, BPBD dan PMI. Tim PSC pun bergerak turun ke lapangan.
Informasi ini menyebar luas dengan cepat melalui jaringan media sosial komunikasi lintas sektoral termasuk ke Gerakan Pramuka Peduli sehingga Ubaloka (unit bantuan pertolongan pramuka) pun segera menuju ke Lokasi bencana.
Dalam waktu singkat polisi sudah memberi
batas garis polisi, dan berbagai pihak yang berkepentingan dalam penanggulangan
bencana sudah berkumpul di lokasi.
Koordinasi, rujukan korban ke Rumah Sakit, pencarian korban,
pengamanan lalu lintas langsung dilakukan oleh berbagai pihak terkait sesuai
dengan tupoksinya. Ambulan Puskesmas Talang sejumlah 2 unit sudah siap di lokasi
terdekat dengan bencana, demikian pula ambulan PSC Dinas Kesehatan.
Dengan sigap Kadinkes Kab. Tegal, dr. Hendadi Setiaji, M.Kes
membuat group jejaring WA yang terdiri dari lintas Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas
Kesehatan, beliau sendiri yang mempimpin koordinasi.
Komunikasi pun bergulir seiring dengan perkembangan penanggulangan
bencana rumah roboh itu. Detik demi detik proses dilaporkan sehingga alur laporan informasi yang dapat dipercaya untuk mengambil keputusan berjalan dengan baik
dari lapangan sampai dengan Bupati.
Kapolres yang berada di lokasi segera ambil keputusan untuk
mendatangkan alat berat karena tidak mungkin pencarian korban menggunakan
tenaga manual dikarenakan reruntuhan bangunan tersebut besar dan berat. Jalan Raya Talang di blokir sementara selama evakuasi dan pencarian korban. Proses lalu lalang mobil ambulan
Puskesmas Talang diamankan dalam upaya rujukan korban ke RSI PKU Muhammadiyyah, RS
DKT dan RS Kardinah. Hingga sore itu baru terdata 5 korban luka dan 3 meninggal dunia.
Sampai dengan pukul 19.00 WIB alat berat datang dari arah selatan, polisi dibantu Ubaloka dan masyarakat mengamankan jalan untuk memperlancar
pencarian menggunakan alat milik PT. WASKITA itu. 30 menit pencarian dengan
alat berat menemukan titik terang, 1 korban meninggal lagi ditemukan.
Pukul 21.00 wib pencarian dinyatakan selesai dan jalan raya mulai dibuka kembali. Dengan demikian diketahui pasti korban bangunan rumah tua
roboh ini sebanyak 5 orang luka dan 4 orang meninggal dunia.
Kejadian ini membuat Bupati Tegal, Enthus Susmono
berinisiatif menggelar tahlilan keesokan harinya dengan mengundang lintas sektoral
Kecamatan, Organisasi masyarakat, Forkompincam, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan di pendopo Kantor Kecamatan Talang.
Dalam acara tahlil bersama itu Slamet, Kepala Desa Talang menerangkan hal ikhwal status kepemilikan rumah tua tersebut. "Itu rumah sudah tidak pernah diurus oleh pemiliknya, pemiliknya tinggal di Kudus" paparnya.
Koordinator PSC, Aminah, berkesempatan mensosialisasikan PSC sebagai call center yang siap dihubungi 24 jam nonstop untuk kegawatdaruratan
medis termasuk kejadian bencana seperti yang baru terjadi kemarin.
“Kami siapkan ambulan gratis untuk kegawat daruratan medis”
paparnya. PSC terdiri dari petugas bidan, perawat, bidan yang terlatih dalam
penanggulangan bencana, alur komunikasi langsung dengan masyarakat dan jejaring
koordinasi.
Dengan menghubungi nomor 119 maka semua masyarakat se
Indonesia bisa terhubung langsung ke Pusat PSC di Jakarta dan akan dihubungkan
dengan tim PSC setempat atau bisa melalui kontak lokal yaitu nomor 08112626119
untuk telepon, SMS/ WA.
Foto bangunan rumah tua sebelum bencana: