Audio Bumper

Thursday, January 26, 2023

Indeks Bakteriologi dan Indeks Morfologi kuman kusta

Indeks Bakteriologi

Indeks bakteriologi merupakan ukuran semi kuantitatif kepadatan BTA dalam sediaan apus. Guna IB untuk membantu menentukan tipe kusta dan menilai hasil pengobatan. Penilaian dilakukaan menurut skala Ridley

 

 

 

Indeks Bacteriologi

0

 

0 BTA dalam 100 LP, hitung 100 lapangan pandang

1 +

 

            1 – 10 BTA dalam 100 LP, hitung 100 lapangan pandang

2 +

 

1 – 10 BTA dalam 10 LP, hitung 100 lapangan pandang

3 +

 

1 – 10 BTA dalam rata- rata 1 LP, hitung 25 lapangan pandang

4 +

 

10 – 100 BTA dalam rata-rata 1 LP,hitung 25 lapangan pandang

5 +


100 – 1000 BTA dalam rata – rata 1 LP, hitung 25 lapangan pandang

6 +

>1000 BTA atau 5 clumps ditemukan dalam rata – rata lapangan pandang :

hitung 25 lapangan pandang

 

Ø  Tulislah hasil untuk ketiga apusan dalam register laboratorium

Ø  Bilas kaca obyek dengan xylol, jangan dihapus

Ø  Simpan kaca obyek dalam box slide untuk kontrol kualitas (quality Control)

Ø  Kaca obyek yang tidak disimpan untuk quality control harus dimusnahkan atau didesinfeksi, didihkan dan cuci untuk digunakan kembali pada pemeriksaan rutin (misalnya tinja, urine), kaca obyek tidak boleh digunakan untuk apusan kulit lain atau pemeriksaan sputum

Ø  Sampaikan hasil pemeriksaan pada petugas yang meminta apusan kulit

Catatan : Untuk hasil positif, baik IB rata-rata atau IB tertinggi dapat diambil sebagai IB penderita tersebut.


Indeks Morfologi

Merupakan presentase basil kusta, bentuk utuh (solid) terhadap seluruh BTA. Sebaiknya dicari lapangan pandang yang paling baik, artinya tidak ada globus/clumps. Jika tidak ada, ambil lapangan pandang yang paling sedikit mengandung globus/clumps. Apabila ditemukan globus/clumps jangan dihitung

 

          Jumlah BTA yang utuh

IM = ------------------------------- X 100%

         Jumlah seluruh BTA

 

Indeks morfologi merguna untuk mengetahui daya penularan kuman, juga untuk menilai hasil pengobatan dan membantu resistensi obat.

Contoh menghitung IB dan IM :

Lokasi Pengambilan

Kepadatan

Solid

 

Fragmented/Granulated

 

1. Daun Telinga Kiri

5 +

5

 

95

 

2.Daun telinga kanan

4 +

6

 

94

 

3.Paha kiri

4 +

3

 

97

 

4.Bokong kanan

4 +

4

 

96

 

Jumlah

17 +

18

 

382

 

 

             17                                                        18

IB =  ----------- = 4,25                   IM = -----------------  X 100 % = 4,50

              4                                                   18 + 382


Download modul SOP pemeriksaan BTA skin smear 

Tuesday, January 17, 2023

Desa Endemis DBD tahun 2022

Berikut ini daftar desa, puskesmas, kecematan endemis, sporadis dan potensial DBD sampai dengan akhir tahun 2022. Terdapat 18 kecamatan endemis dan 1 kecamatan sporadis. 26 wilayah puskesmas endemis, 2 wilayah puskesmas sporadis dan 1 wilayah puskesmas potensial. 49 desa endemis, 171 desa sporadis dan 67 desa potensial.  Daftar desa endemis ini bisa menjadi pertimbangan untuk diprioritaskan dalam kegiatan survey jentik dan PSN.

 
  

Thursday, January 12, 2023

Target Penemuan Kasus Kusta Baru Kab. Tegal tahun 2023

Sesuai dengan rencana strategis pembangunan kesehatan di Kabupaten Tegal, kita menarget temuan kasus kusta baru di tahun 2023 dengan angka penemuan sebenar minimal 11,25 per 100 ribu penduduk. Target penemuan kasus kusta baru untuk setiap Puskesmasnya diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:




1. Hitung angka absolut target temuan kasus baru Kab.Tegal tahun 2023
Dari target angka temuan kasus baru sesuai Renstra Kab. Tegal yaitu 11,25 per 100 ribu penduduk, dikalikan dengan jumlah penduduk (1.623.933 jiwa) maka diperoleh angka absolut sebesar 162 kasus. Inilah jumlah kasus baru yang harus ditemukan di Kab. Tegal pada tahun 2023. 

2. Hitung berapa rata-rata temuan kasus baru per Puskesmas per tahun dalam 5 tahun terakhir 
Ini bisa dilakukan dengan rekapitulasi data temuan kasus baru 5 tahun terakhir (2018-2022), dijumlahkan, lalu dibagi 5. 

3. Break down target temuan kasus baru tingkat Kabupaten Tegal (162 kasus), menjadi target per wilayah Puskesmas.

Rata-rata temuan kasus baru puskesmas dalam 5 tahun terakhir                x 162
Rata-rata temuan kasus baru kab Tegal dalam 5 tahun terakhir (182,2)

Contoh Puskesmas Kramat:  7,2     x 162 = 6,7 dibulatkan menjadi 7
                                             182,2

Target cakupan/capaian penemuan kasus baru adalah minimal 90% dari 7 pasien tersebut.

Indikator Kinerja Puskesmas program DBD Kabupaten Tegal tahun 2022

Evaluasi kinerja puskesmas untuk program DBD, menggunakan 3 indikator sebagai berikut:
1. Insiden Rate (angka kesakitan), degnan target <45 per 100 ribu penduduk
2. CFR (Angka Kematian), dengan target <1%
3. ABJ (Angka bebas Jentik), dengan target >95%

Berikut ini capaian kinerja puskesmas program DBD tahun 2022:



 

Indikator Kinerja Puskesmas Program Kusta Kab. Tegal tahun 2022

Di awal tahun 2023 ini seperti biasa kita melakukan evaluasi indikator kinerja Puskesmas, atau Desk PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) program kusta tahun 2022. Indikator kinerja program kusta ada 4:
1. CDR (Case Detection Rate) atau angka penemuan kasus baru, dengan target 11,5/100 ribu penduduk.
2. Proporsi kasus kusta anak dari temuan kasus baru, dengan target <5%
3. Proporsi cacat tk. II dari temuan kasus baru, target <5%
4. RFT rate/ angka kepatuhan berobat, dengan target >90%

Berikut ini capaian kinerja puskesmas program kusta tahun 2022